Salah satu tradisi yang biasa dilakukan oleh orang China saat menyambut tahun baru adalah bersih-bersih rumah. Kegiatan bersih-bersih pantai Ancol juga pernah diadakan oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo di awal tahun 2010 lalu. Emang yang namanya menyambut tahun baru, identik dengan membersihkan diri dan menata hidup yang baru. Filosofi dari tradisi Imlek orang China bahkan berujar, “Debu tahun kemarin jangan sampai masih ada yang nempel di dalam rumah di tahun baru.” Bila ada hutang-hutang yang sudah jatuh tempo juga segera dilunasi. Moment pergantian tahun dipakai untuk berbenah diri dan mempersiapkan diri menerima berkat yang baru.
Kalau untuk urusan rumah dan perabotan aja kita membersihkannya secara khusus menjelang tahun baru, apalagi seharusnya hati dan kehidupan kita. Hari ini adalah hari terakhir di tahun ini. Coba deh renungkan sejenak apa yang telah kita lakukan sepanjang tahun ini? Sudahkah kita memaksimalkan waktu hidup ini untuk melakukan kehendak Bapa? Ataukah kita masih berfokus pada kesenangan diri sendiri dan banyak mendukakan hati Tuhan?
Sepanjang tahun ini tentunya banyak peristiwa yang sudah kita alami. Ada yang bikin hepi, ada juga yang bikin kita nangis sedih. However, sebagai orang percaya kita harus menyadari bahwa setiap proses kehidupan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehidupan kita semuanya itu baik untuk kita. Bahkan hal buruk seklaipun dapat membuat kita jadi lebih baik kalau kita bisa belajar sesuatu dari sana. Ketika pengalaman menyakitkan harus kita lamai, disitulah kita belajar untuk menjadi pribadi yang lebih kuat, sabar dan rela mengampuni. Jangan ijinkan ada kepahitan hati yang masih tersimpan di hati kita, untuk kita bawa terus menerus memasuki tahun yang akan datang.