Pernah nggak kamu uring-uringan hanya karena cowokmu telat jemput kamu? Atau, pernah nggak kamu ngerasa iri dengan temanmu sampai kamu benci banget sama dia! Kalau iya, itu adalah beberapa tanda Roh Kudus lagi kamu abaikan. Pikiran kamu udah ngga kudus lagi dan itu berpengaruh sama tingkah lakumu. Pengennya marah-marah aja. Ngembek-ngambek aja. Rasanya semua ngga ada yang bener. Apakah Alkitab ngajarin kamu untuk berbuat seperti itu? Tentu nggak, kan?! Nah, berikut ini adalah beberapa pola pikir yang bisa timbul karena Roh Kudus ngga bertahta dalam pikiranmu. Know these and fix your life!
1. Sombong (Yesaya 2:11)
Kamu pernah menyombongkan diri? Kalau iya, dan kamu ngga sadar kalau itu nggak baik, kamu pasti merasa puas sekali sewaktu melakukannya. Kamu merasa kalau kamu itu lebih baik dari teman-temanmu yang lain. Misalnya nih, kamu menganggap orang lain lebih rendah dari kamu hanya karena dia ngga bisa naik motor. Yap, saat kamu seperti itu, itu berarti kamu lagi berbuat dosa karena memuliakan diri kamu lewat kata-kata maupun perbuatan kamu.
2. Iri Hati dan Dengki (Yakobus 3:16)
Ketika ada teman yang prestasinya melejit, kamu ngerasa sedih? Rasanya ngga suka banget kalo dia punya prestasi lebih? Aduh, ini nih, penyakit iri sedang menghantui kamu. Semisal kamu sampai mengutuk dia karena kamu benar-benar iri, itu namanya dengki. Denger katanya aja udah ngeri, apalagi kalau terus menerus dilakukan’ hidupmu bakal jadi mengerikan! Hidup malah jadi terasa nggak damai
Nah, buat mengatasinnya, coba deh untuk selalu melihat sisi baik orang lain. Hindari membicarakan orang apalagi yang mengarah pada menjelek-jelekkan sifat dan penampilan orang lain. Bila kamu nggak bisa juga, cobalah berdoa agar dijauhkan dari pikiran jelek pada orang itu.
3. Gelojoh, Kikir dan Rakus (Yakobus 4:1)
Apakah nafsu makanmu sangat besar sampai kamu sering kekenyangan? Ini dimakan, itu dimakan, semua dimakan. Aduh! Melihat kamu makan aja udah kenyang. Kalau kamu seperti itu, namanya gelojoh. Salah-salah kamu bisa sakit karena pola makanmu ngawur. Atau kamu terlalu sayang sama barang-barangmu sampai-sampai orang lain ngaak boleh pinjem ato bahkan cuma pegang? Idih, kamu termasuk orang yang kikir! Ada lagi nih, ketika kamu gila harta atau kekuasaaan, itu bisa dibilang rakus. Nah, gelojoh, kikir dan rakus ini bisa jadi adalah dosa yang kamu lakuin tiap hari tanpa kamu sadari.
Untuk bisa menanggulangi dosa-dosa seperti ini, ada baiknya kamu mulai membiasakan diri untuk sesekali berpuasa atau berpantangan, bersikap penuh belas kasih kepada orang lain dan cobalah untuk memberikan persembahan – nggak cuma kepada gereja, tapi juga kepada orang yang lagi membutuhkan. Inget, Yesus bahkan mengasihi orang yang memusuhinya, jadi mengapa kita nggak mengasihi sesama kita. Belajar berbagi!
4. Malas (AMmal 6:6)
Saat kamu malas, maka kamu udah jadi orang yang nggak bertanggung jawab, dan bisa jadi kemalasan kamu itu malah akan merugikan orang lain. Rasa malas itu bisa diartikan sebagai keengganan seseorang untuk ngelakuin sesuatu yang seharusnya atau sebaliknya dia lakukan. Termasuk dalam sikap ini adalah kebiasaan menolak tugas, nggak disiplin, nggak tekun, suka nunda-nunda, mengalihkan diri dari kewajiban, dsb.
Menurut Dolland & Miller, psikolog assal AS, perilaku manusia itu terbentuk karena faktor “kebiasaan”. Kalo seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat, maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Jadi kalo kamu adalah orang yang pemales, jalan untuk mengubahnya adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas. Tumbuuhkan kebiasaan disiplin diri dan jagalah kebiasaan positif itu.
5. Marah (Pengkhotbah 7:9)
Marah adalah hal yang normal untuk dilakukan, asal (ada asalnya nich) itu dilakukan karena alasan yang tepat dan dengan cara yang tepat. Toh, Yesus pun juga pernah marak kok. Masih ingat kan tentunya saat yesus marah karena Bait Allah dijadikan seperti pasar (Yohanes 2:15-16)?! Marah jadi suatu dosa jika seseorang menjadi sangat mudah marah. Karena hal sepele saja, ia marah, dan itu sering ia lakukan. Selain itu, marah juga akan menjadi berdosa saat kemarahan ini diungkapkan dengan cara yang nggak bener, yaitu dengan melampiaskannya dalam wujud perkataan atau perbuatan yang menyakiti hati Tuhan dan orang lain.
Yang harus kita lakukan sebagai anak-anak Tuhan bukanlah mudah marah, namun mudah mengampuni. Sikap yang gampang mengampuni itu secara otomatis akan ngebuat kita jadi orang-orang yang nggak mudah marah. Kalaupun harus marah, coba deh salurin kemarahan itu dengan cara-cara yang positif, bisa dengan berolahraga, menuangkannya dalam tulisan (atau bahkan puisi dsb).