Minggu, 05 September 2010

..::WASIAT::..

Ketika suamiku, Bob, secara tiba-tiba meninggal dunia pada bulan Januari 1994, aku menerima ucapan belasungkawa dari berbagai orang yang sudah sejak bertahun-tahun tidak ada kabar beritanya. Mereka menulis surat, mengirimkan karangan bunga, menelepon dan ada juga yang datang sendiri. Aku sangat sedih, tapi merasa terhibur oleh curahan kasih sayang yang datang dari sanak saudara, teman, dan bahkan dari kenalan biasa.
Satu pesan di antaranya sangat menyentuh hatiku.aku menerima surat dari sahabat karibku selama bersekolah, sejak kelas enam sekolah dasar sampai tamat sekolah menengah. Sejak luuls tahun 1949 kami berpisah, karena ia tetap tinggal di kota asal kami sementara aku pindah. Namun, persahabtan kami termasuk jenis yang dapat dengan cepat terjalin kembali meski sempat tidak pernah berhubungan selama sekitar lima sampai sepuluh tahun.
Suaminya, Pete, meninggal sekitar dua puluh tahun sebelumnya pada usia masih muda, meninggalkan sahabatku dalam kedukaan dan dengan tanggung jawab yang berat: mencari kerja dan menghidupi tiga anak yang masih kecil. Ia dan Pete, demikian pula aku dan  Bob, sebagai pasangan suami istri terjalin dalam ikatan ”cinta kasih sejati yang takkan pernah dilupakan”, yang sangat istimewa.
Dalam suratnya, sahabatku itu menuturkan sebuah anek-dot tentang ibuku (yang sudah lama meninggal dunia). Ia menulis, “Ketika Pete meninggal dunia, ibumu yang baik hati itu memelukku dan mengatakan, “ Trudy, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan... jadi kukatakan bahwa aku sayang padamu.”
Sahabatku itu mengakhiri suratnya dengan kutipan kata-kata yang diucapkan oleh ibuku sekain tahun yang lalu padanya, “Boonie, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan... jadi kukatakan saja bahwa aku sayang padamu.”
Aku merasa seakan-akan mendengar ibuku berbicara sendiri kepadaku. Benar-benar suatu pesan yang kuat untuk mengungkapakn simpati! Betapa budimannya sahabatku itu untuk tetap mengenangnya selama sekian tahun kemudian menyampaikannya kepadaku. Aku sayang padamu. Kata-kata yang tepat. Suatu hadiah. Suatu wasiat. 
Bonnie J.Thomas