Kamis, 20 Oktober 2011

☺PENGALAMANKU ☺


Setelah tamat dari sekolah SMK Telkom Sandhy Putra aku ingin sekali masuk menjadi salah satu siswa di BMG, aku sangat berkeinginan disitu, aku ikuti ujian tapi namaku ga ada didalamnya. Sedih pasti ada, tapi orang lain lebih berusaha dibanding aku. Setelah itu aku kembali nyoba UMB, eh ternyata ga lulus juga… Aku jadi malas ikutin test lagi, aku sadar aku tamatan dari SMK, banyak pelajaran yang umum yang ga dipelajari di SMK, beda dengan pelajaran yang dari SMA.

Jalan salah satunya yang terakhir cuma test POLMED, kalaupun ga masuk lagi, aku berniat kuliah bersama sahabat ku Lidya Grace, Marissa IT Butar-butar, Sri Utari Aulia, Yanti Anggraini di Akademi Telkom di Jakarta. Aku ikuti test masuk POLMED dan ternyata namaku masuk salah satu mahasiswa POLMED dengan pilihan Telkom Sore. Aku seneng banget karena masuk, karena aku bisa bersama sahabat² kepompongku di Medan, seperti: Pujiati Sitepu, Efendi Siregar, Friska Banjarnahor, Priyance Nababan dan Farencia Sabrina, tapi disamping itu aku juga merasa sedih, kenapa aku ga di Telkom Pagi??? Pilihan aku dua²-nya di Telkom, mungkin Tuhan menempatkan aku masuk sore supaya aku bisa pigi bareng sama kakak ku Novi Rismawati Sinulingga di Jurusan Sipil.

Aku seneng sekali bisa masuk Prodi Telkom, disitu aku dapat teman baru, suasana baru dan pengalaman baru juga. Yah, memang sih awalnya susah dapat teman, harus beradaptasi tapi lama-kelamaan sudah mulai akrab. Selama kuliah sore, ak seneng tapi ada keinginanku di semester 3 bisa kuliah masuk ke kelas pagi. Karena yang aku rasa suasana kelas pagi lebih enak dan bisa siangnya setelah pulang kampus bisa lakuin aktivitas yang lain. Aku ajak teman aku 2 orang, yah memang kami berrencana buat pindah kelas pagi, tapi waktu mau daftar aku sedih lihat teman dekat aku yang 1 lagi, kami ajak dia. Jadi 4 orang kami masuk pagi, tapi kelas kami terpisah, tapi ya sudahlah.

Ya ampun, ternyata waktu masuk di kelas pagi aku sedih, aku ga tahan, teman yang aku percayain bisa jadi teman aku, ternyata GA, ak salah pilih. Disitu aku kecewa ma pilihan aku, aku pisah sama teman aku yang berada di kelas lain. Kenapa aku pilih mereka untuk bersamaku??? Kenapa aku ga pilih teman aku itu?? Aku sedih, rasanya pengen balik ke kelas sore lagi, tapi semuanya uda terlanjur.

Aku berjuang sendiri di kelas pagi tanpa teman aku itu, untung teman² di kelas pagi semua baik². Aku dapat teman yang baru, ada Fenni, Lidya, Noni, Sonaria, Yosepa. Bersama mereka lah aku di kelas pagi, banyak pelajaran berharga yang aku dapat dari mereka. Dengan mereka kami bisa kerja kelompok, diskusi bareng, cerita bareng, yang pasti aku seneng bisa bersama mereka. Disitu aku mulai sadar Tuhan berikan ini semuanya karena Tuhan punya rencana yang indah buat aku. Tapi perjalanan ku di kelas pagi ternyata tidak semudah itu, ada juga yang tidak menyukaiku, aku di bilang yang membuat hatiku sakit. Jujur kadang kalo diingat sampai sekarang sakit itu masih ada. Aku rasa aku ga ada salah, jujur aku pengen keluar dari kelas pagi, aku ga tahan dibilang seperti itu. Aku hanya bisa diam, aku ga mau cari berantam, karena aku hanya jadi pendatang di kelas pagi. Puji Tuhan, Yesus memberi jalan keluar disetiap pergumulanku. Justru sampe sekarang aku bisa berteman baik sama teman aku itu. Tuhan Yesus memang dahsyat.

Disemester 5 sudah mulai mengajukan tempat PKL, dan aku bahagia, aku bisa PKL bersama teman² ku di XL.AXIATA. awalnya aku takut ga bisa diterima PKL di perusahaan swasta, kami sudah mengajukan surat tapi belum ada balasan, padahal waktu PKL sudah mau mulai. Tapi kembali Tuhan Yesus buka jalan, 2 minggu sebelum PKL dimulai, surat balasan sudah datang dan aku bahagia bisa diterima PKL bersama teman² aku juga. Terimakasih Tuhan. Disemester ini juga pemilihan doping (dosen pembimbing), dan aku sama teman TA ku Trinopa Simbolon dapat doping yang baik, tapi masalahnya rumahnya jauh dan jadwal ngajarnya di kampus sedikit, jadi jarang bisa ditemuin. Tapi doping tersebut banyak membantu kami.

Pada akhir perjuangan D3 ini, harus diperhadapkan dengan sidang, sidang yang menakutkan dimana harus bertemu dengan penguji yang super perfect dan kami sidang tanpa doping. Disidang itu, sedih sekali rasanya, tidak seperti yang diharapkan, aku kira aku bisa, tapi aku gagal, apalagi pada saat pembacaan nilai kami mendapat nilai yang sangat jelek. Sakit sekali rasanya, Tuhan. Aku ga pengen nampakin kesedihan aku sama orang lain, tapi aku ga kuat, ditambah lagi dengan dukungan dari orangtua yang selalu mendukung aku, sahabat aku Sri Utari Aulia yang datang dari jauh hanya untuk melihat aku sidang, cowok aku Josua Irfandu Sipahutar yang selalu menemani aku mulai dari pengerjaan TA, kakak ku Novi Rismawati Sinulingga yang selalu kasih aku support dan pengalaman, adikku Nando Rabbuni Sinulingga, banyak sekali yang kasih dukungan buat aku, tapi aku ga bisa ngasih yang terbaik dalam sidang ku, aku buat mereka semua kecewa. Tapi mereka ga mempersoalkan itu, Tuhan Yesus sungguh baik, DIA ngirim orang yang bisa nguatin aku, ada juga dosen yang perduli sama aku, dan itu semua lebih dari cukup. Tapi yang terpenting buat orangtua aku, tidak ada kata yang bisa mewakili rasa syukurku kepada Tuhan karena telah memberikan orangtua seperti Bapak J Sinulingga dan Mamak D br Perangin-angin, kalian memang SUPERHERO buat aku.

Masalah sidang selesai, tapi ga hanya sampai situ, sebelum tamat harus menyelesaikan revisi, dan revisi itu lebih parah, lebih sulit dari perjuangan aku selama ini. Ini salah, diperbaiki, salah lagi, diperbaiki, salah lagi, begitu terus. Sampai akhirnya untuk masalah buku TA, Puji Tuhan sudah bisa di ACC tapi dengan syarat harus dibuktikan bahwa alat yang kami buat harus jalan walaupun ga maksimal. Ya ampun, ga selesai² juga, padahal teman² yang lain sudah pada jilid buku TA tapi aku masih bermasalah dengan revisi, hingga pada akhirnya Tuhan bantu kami diperjuangan yang terkahir, semuanya telah selesai. Dan satu yang ku ingat pesan dari penguji itu,”Ini semua buat kalian, supaya kalian ingat nanti ini semua”. Judul TA yang ga akan pernah aku lupa, “Perancangan Alat Pemutar Arah Kamera Denggan Menggunakan Hand Phone”. Aku seneng, aku bersama teman TA ku, bisa melewati penguji seperti bapak itu, dan kami bisa lewatin semua ini, Tuhan Yesus memang dahsyat.

Hingga pada tanggal 18 Oktober 2011, hari yang bersejarah buat aku, aku diwisuda, aku bisa buat orangtua aku senang, aku bahagia sekali, perjuangan aku di POLMED telah selesai dan aku resmi menyandang gelar Ahli Madya (Amd). Heheeee…
Terimakasih Tuhan, Terimakasih buat pengalaman yang Tuhan kasih buatku, Terimakasih buat pelajaran yang Tuhan beri buatku.

Dan aku yakin bahwa Allah turut bekerja dalam setiap transisi hidup kita untuk mendatangkan kebaikan. Dia sudah memulai sesuatu yang baik dalam hidup kita, jadi nggak mungkin DIA akan meninggalkan kita. Yang ada ialah Dia pasti akan menyertai dan memberikan kita kekuatan untuk mampu menghadapi transisi dan kemudian menikmati lingkungan baru yang akan membuat kehidupan kita makin bertumbuh. Terimakasih Tuhan, aku mau Tuhan pakai aku menjadi alat kemulianMu. Amin