Percayakan pada Tuhan
Ayat bacaan: Amsal 3:5
==================
"Percayalah kepada TUHAN dengan
segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."
Setiap kali saya melakukan perenungan
terhadap perjalanan hidup yang sudah saya lalui, saya selalu menemukan betapa
luar biasanya Tuhan dalam melakukan perencanaan dan persiapan terhadap hidup
saya. Saya tidak tahu mengapa sejak balita saya senang mendengarkan lagu lebih
dari apapun, terutama lagu-lagu jazz. Saya tidak tahu mengapa saya tidak hanya
senang mendengarkan, tetapi juga senang menghafal liriknya meski dalam bahasa
Inggris sekalipun, malah ketika mulai dewasa saya suka mendalami sejarah
penyanyi atau pengarangnya termasuk latar belakang sebuah lagu ketika
diciptakan. Saya senang mengamati dan mempelajari setiap album yang saya
dengar. Saya tidak tahu mengapa saya kemudian tertarik untuk mempelajari teori
musik lebih daripada memainkan instrumen. Saya tidak tahu mengapa kemudian saya
keluar dari kuliah di teknik lalu mengambil jurusan desain, terutama desain web
yang menjadi "passion" lainnya selain musik. Saya tidak tahu mengapa
saya kemudian menjadi seorang dosen, dari seorang yang malu berdiri di hadapan
orang banyak hingga lama-lama terbiasa dan tidak lagi punya masalah dengan
tampil di muka umum. Saya juga tidak tahu mengapa setelah itu saya tertarik
untuk menulis review-review gratisan di web, dan itu ternyata melatih saya
dalam hal tulis menulis. Ternyata semuanya bermuara jadi satu di kemudian hari.
Saya menjadi pengelola situs web musik khusus jazz yang gaungnya sampai hingga
ke luar negeri. Untuk tulis menulis juga ternyata menjadi salah satu panggilan
pelayanan saya dalam mewartakan Injil Kerajaan Allah.
Coba perhatikan, bukankah sekarang
menjadi jelas bahwa semua itu telah direncanakan Tuhan sejak semula? Jika
melihat prosesnya, ini bukanlah proses yang gampang dan cepat. Kurang lebih
seperempat abad Tuhan mempersiapkan saya untuk segala sesuatunya. Dan ada
kalanya saya berpikir, bagaimana jika dalam proses yang lama itu saya kemudian
memberontak atau mengabaikan apa yang telah Dia rencanakan? Sebagai manusia
yang punya kehendak bebas, kita bisa memutuskan apakah kita mau mendengar dan
patuh kepada panggilanNya,kehendakNya dan rencanaNya, atau kita memilih untuk
menolak dan lebih memilih keinginan kita sendiri. Saya bersyukur, bahwa meski
saya lahir baru belum terlalu lama, tetapi sejak dulu saya ternyata tetap
berada dalam koridor rencana yang telah Tuhan sediakan bagi saya.
Amsal Salomo berkata "Percayalah
kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri." (Amsal 3:5). Mempercayai Tuhan dengan segenap hati itu sungguh
penting. Jangan setengah-setengah, jangan asal jadi, jangan malas-malasan,
jangan tergantung mood dan jangan pula memberontak, tetapi harus dengan sepenuh
hati. Ini penting untuk kita ingat karena pada dasarnya manusia memiliki sifat
tidak sabar dan sangat mudah goyah, kehilangan kepercayaan diri dan sebagainya.
Sebuah proses dari Tuhan kerap berlangsung lama. Tidak instan, tetapi selangkah
demi selangkah atau step by step. Kita maunya instan, tetapi Tuhan mau
membimbing kita secara perlahan sampai kita benar-benar siap melihat
rencanaNya. Itu bisa makan waktu tahunan bahkan puluhan tahun. Dan dalam proses
pembentukan itu kita bisa merasakan sakit, mengalami penderitaan. Kita bisa
mengalami proses dimana kita harus menangis terlebih dahulu, tetapi sebuah
sukacita yang indah dengan rencana Tuhan yang terkonsep dengan sempurna telah
disediakan Tuhan di depan. Jika bersandar kepada pengertian kita sendiri tentu
akan sulit, sebab firman Tuhan berkata "Seperti tingginya langit dari
bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari
rancanganmu." (Yesaya 55:9). Kemampuan daya pikir, nalar dan logika kita
sesungguhnya terbatas, sangat kecil jika dibandingkan kemampuan Tuhan dalam
merancang sesuatu bagi kita. Oleh karena itulah jika kita hanya mengandalkan
logika lewat pengertian kita yang terbatas ini, cepat atau lambat kita akan
menyerah. Kita tidak akan mampu menangkap rencana Tuhan atas diri kita apabila
tidak disertai dengan iman yang teguh.
Apa yang direncanakan Tuhan itu
sesungguhnya indah. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan
Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11).
Pada waktunya, kita akan mendapatkan sesuatu yang indah sebagai bagian dari
rencana Tuhan dalam hidup kita. Tapi kita sulit mengetahuinya sejak awal karena
keterbatasan kemampuan kita, yang perbedaannya digambarkan bagai bumi dan
langit dengan Tuhan. Karena ketidakmampuan kita itulah maka kita perlu
mempercayakan seluruh perjalanan hidup kita ke dalam tangan Tuhan. Biar
rencanaNya yang terjadi, bukan rencana kita, karena itulah pasti yang terindah.
Waktunya mungkin lama, kita mungkin harus menderita terlebih dahulu, namun
percayalah pada waktunya nanti, pada akhirnya kita akan melihat bahwa semua itu
akan bermuara kepada sesuatu yang indah, rencana yang bunyinya seperti ini:
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan." (Yeremia 29:11).
Tanyakan kepada bangsa Israel di jaman
Musa bagaimana rasanya dibawa berputar selama 40 tahun melewati padang gurun.
Tanyakan Yusuf bagaimana rasanya mengalami segala penderitaan dan ketidakadilan
selama 20 tahun sebelum akhirnya ia diangkat menjadi penguasa di Mesir.
Tanyakan kepada Daud bagaimana rasanya menunggu di bawah Saul sebelum akhirnya
ia diangkat menjadi raja. Dan ada banyak lagi contoh bagaimana sesuatu yang
pada awalnya mungkin terlihat sebagai ketidakpastian, namun pada akhirnya
menjadi begitu indah yang tercatat di dalam Alkitab. Bagaimana dengan anda saat
ini? Adakah hal yang membuat anda bertanya-tanya untuk apa anda melakukan
sesuatu? Anda boleh saja tidak mampu melihatnya saat ini, tapi percayalah pada
suatu ketika nanti semua akan menjadi begitu jelas, bermuara kepada sesuatu
yang sangat indah yang telah direncanakan Tuhan sejak awal bagi diri anda.
Karena itu pakailah kacamata iman dan lakukan dengan sebaik-baiknya. Tetaplah
peka terhadap suara Tuhan dan ikuti terus langkah demi langkah. Dalam setiap
langkah yang anda ambil, meski sulit atau bahkan sakit sekalipun, yakinlah
bahwa Tuhan ada bersama anda. Percayakan setiap langkah ke dalam kehendak
Tuhan, dan suatu ketika nanti anda akan melihat sesuatu yang indah di depan
sana.
Manusia ingin instan, tetapi Tuhan kerap
mempersiapkan kita selangkah demi selangkah..
God Bless