Rabu, 28 September 2011

Luar Biasa Kasih-MU.

Terimakasih Tuhan, akhirnya semua ketakutan ku di kampus sudah seLese..
Kau memberi jLan kLuar di stiap pergumuLanku..

Thankz GOD,
You're my saviour..

Minggu, 18 September 2011

♥.. Untuk Tuhan ..♥

Tahukah kamu bahwa Dalbert Eugen seorang pianis terkenal harus berlatih selama 1.500 kali dulu sebelum ia konser di hadapan penggemarnya? Suatu kali seorang panitia konser musik ingin mengundang Eugen untuk tampil. Namun setelah berbincang-bincang, ternyata waktu konser musik itu sudah sangat dekat, dan tidak ada waktu yang banyak bagi Eugen untuk berlatih. Maka sang musisi yang terkenal sangat disiplin itu pun menolak musisi yang sudah professional hanya memerlukan waktu berlatih 4-5 kali saja, “Eugen tersenyum dan menjawab, “Begini… saya mempunyai komitmen untuk selalu memberi karya terbaik bagi para penggemar saya. Saya tidak ingin mengecewakan mereka yang sudah jauh-jauh datang, membeli tiket yang mahal dan meyediakan waktu hanya untuk mendengarkan permainan piano yang biasa-biasa saja. Karena itu, saya berketetapan untuk berlatih setidaknya 150 kali per hari, jika tidak, maka saya memilih untuk tidak tampil.

Sungguh sebuah komitmen yang luar biasa, tidak akan tampil, tidak akan bekerja bila belum menyiapakan diri 100%. Bagaimana dengan kita? Ketika kita ditugaskan membawa presentasi di kampus atau di hadapan para klien, apakah kita bersikap all out, mempersiapkan bahan-bahannya sejak beberapa bulan lalu, atau kita memilih santai saja dan berpikir, “Untuk apa melakukan persiapan mati-matian, toh hasilnya akan sama saja, atau yang diuntungkan hanya perusahaan saja. “Zig Ziglar, seorang motivator berpesan, “Jika kita selalu mempersembahkan usaha yang terbaik, maka hal itu akan menjadikan kita seorang pemenang.” Sebaliknya, orang yang setengah hati tidak akan pernah mendapat apa-apa dan tidak akan pernah menjadi apa-apa.

Karena itu, belajarlah untuk mempersembahkan hanya yang terbaik dari usaha kita, baik dalam pelayanan, pekerjaan, maupun sekolah kita. Lakukanlah itu seolah untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Percayalah tak seorang pun menyesal setelah dapat memberikan yang terbaik dari yang ia bisa.