Minggu, 27 November 2011

Sahabat Beneran?

Seberapa penting sih arti sahabat bagi kamu? Siapa orang yang kamu anggap sahabat? Dan yang paling penting, apakah dia juga menganggap kamu sahabat? Hmm …, pertanyaan ini mungkin aneh buatmu, tapi ada lho Girls, orang-orang yang menganggap orang lain sehabat tapi tidak sebaliknya dengan orang yang dianggap sahabat itu. Jadi istilahnya, ungkapan sahabat itu bertepuk sebelah tangan. Girls, pernahkah kita mengalami kondisi dinggap tidak berarti oleh orang yang sangat berarti bagi kita? Mungkin kita merasa begitu dekat dengan sesorang, bahkan sudah menganggap dia sebagai sahabat, tapi ternyata dia tidak merasakan apa yang kita rasakan. Kalau hal ini terjadi pada kita, bagaimana reaksi kita? Sakit kan pastinya! Well, sayangnya kita sering menyakiti sahabat kita dengan cara seperti ini, Girls. Ya, kita sering kali tidak menganggap Yesus sebagai sahabat kita padahal Ia selalu memperlakukan kita sebagai sahabat-Nya.

Tuhan Yesus mengatakan, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu (Yoh1 15:14). Tapi bagaimana respons kita? Kita justru sering lari dari kenyataan bahwa ada Pribadi yang begitu menyayangi kita; ada Yesus yang selalu setia menjadi sahabat kita. Terkadang kita juga justru terlalu sibuk dengan ego kita, dengan emosi kita, sehingga kita merasa sendirian dalam menjalani hidup ini. Kita merasa kita tidak punya siapa pun, bahkan kita merasa bahwa Yesus bukan sahabat kita, karena terkadang seakan-akan Dia pergi meninggalkan kita. Padahal faktanya tidak demikian. Sedetik pun, Dia tak pernah meninggalkan kita.

Betapa sakit hati-Nya ketika Dia yang sudah menganggap kita sahabat-Nya, mendapatkan reaksi yang biasa-biasa saja bahkan tidak menganggap-Nya sama sekali. Girls, ingatlah selalu bahwa kita punya Sahabat setia yang takkan pernah meninggalkan kita. Karena itu, sudahkah kita mengasihi Dia yang adalah Sahabat kita? Atau kita selalu menyakiti-Nya? Sudahkah kita benar-benar memiliki waktu yang berkualitas untuk Dia? Jika kita pernah menjauh dari-Nya, ingatlah bahwa Dia tidak pernah jauh dan selalu ada untuk kita! 

Minggu, 20 November 2011

Sesuai Kapasitas

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak kaya. Lalu Dia menunjukkan seorang pria dengan banyak harta, tetapi hidup kesepian dan tidak memiliki siapa pun untuk berbagi.
Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak cantik. Lalu Dia menunjukkan seorang wanita dengan kecantikan yang melebihi wanita lainnya, tetapi memiliki karakter yang buruk.
Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak menjadi orang terkenal. Lalu Dia menunjukkan seseorang yang memiliki banyak sahabat, tapi semuaya pergi ketika orang itu tidak memiliki harta lagi.
Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak pintar. Lalu Dia menunjukkan seorang yang terlahir jenius, tetapi dipenjara karena menyalahgunakan kepintarannya untuk kejahatan.
Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa Ia begitu sabar dengan orang yang tidak bisa bersyukur seperti aku. 
Lalu Dia menunjukkan Anak-Nya, yang telah mengambil alih tempatku di Kalvari.

Tak dimungkiri bila sikap iri, suka membandingkan diri dengan orang lain, tidak bisa bersyukur dengan apa yang dimiliki, terkadang timbul di hati kita. Kita mengeluh mengapa tidak secantik, sepintar, sekaya atau seterkenal teman-teman yang lain, sampai akhirnya Tuhan menunjukkan mengapa Dia tidak memberikan semua hal itu kepada kita. Ya, Tuhan mengerti kapasitas dan kemampuan kita. Jika Ia memberi kita kekayaan dan ketenaran, mungkin kita akan jatuh dalam dosa kesombongan karena Ia belum mengganggap kita mampu mengatasi segala godaan menjadi orang kaya. Jika Ia menganugerahi kita wajah secantik artis-artis, maka kita hanya akan memikirkan bagaimana cara mempercantiknya lagi dan lagi. Sehingga hidup kita hanya akan dipenuhi dan disibukkan oleh hal-hal yang kurang penting.

Girls, ketahuilah bahwa Tuhan tahu segalanya, dan Ia pun memberikan sesuatu kepada kita sesuai dengan batas kekuatan kita. Ia tidak akan pernah memberikan hal-hal yang justru akan mecelakakan atau menghancurkan hidup kita. Jadi, berterimaksih untuk setiap hal yang kita terima saat ini, karena itulah yang terbaik bagi hidup kita. Yang paling penting sekarang adalah kejarlah Kerajaan Tuhan terlebih dahulu, maka bonus-bonus itu bisa jadi kamu dapatkan suatu hari kelak.