Selamat ulang tahun Bapa, aku
senang kalau tahun ini masih diberi kesempatan oleh-Mu untuk merayakan hari kelahiran-Mu. Tidak tahu bagaimana harus menggambarkan kegembiraanku bisa menikmati Natal setiap tahunnya. Mungkin
rasanya seperti ini:
Seperti seorang ibu yang mengetahui gadis kecilnya sudah bisa memanggilnya ibu.
Seperti seorang ayah yang senang melihat gadis kecilnya mendapat gelar sarjana.
Seperti anak kecil yang diijinkan oleh orang tuanya untuk menyicipi sebatang ice cream.
Seperti seorang gadis kecil yang diizinkan oleh ayahnya untuk pergi nonton bioskop bersama sang gebetan.
Seperti seorang kakek terbangun dari tidurnya dan melihat istrinya masih berada disampingnya.
Seperti seorang atlet yang bisa menjadi juara dalam sebuah perlombaan.
Seperti seorang penyanyi yang bisa menyanyikan lagu-lagu dari penyanyi internasional.
Seperti seorang
penulis yang berhasil menemukan ide untuk menulis dan bertemu dengan penerbit
yang tepat.
Rasanya gambaran tadi nggak cukup
indah menggambarkan kegembiraanku tentang Natal.
Bapa, aku bersyukur sekali untuk kesempatan ini.
Aku berharap ini nggak jadi Natal terakhirku.
Aku berharap
bisa menikmati Natal
di tahun-tahun berikutnya.
Sekali lagi, selamat ulang tahun
Bapa di surga.
Biarlah iman, pengharapan dan kasihku semakin bertambah di
dalam-Mu.
I Love You ☺