Selasa, 26 Maret 2013

Percayakan pada Tuhan



Percayakan pada Tuhan
Ayat bacaan: Amsal 3:5
==================
"Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."

Setiap kali saya melakukan perenungan terhadap perjalanan hidup yang sudah saya lalui, saya selalu menemukan betapa luar biasanya Tuhan dalam melakukan perencanaan dan persiapan terhadap hidup saya. Saya tidak tahu mengapa sejak balita saya senang mendengarkan lagu lebih dari apapun, terutama lagu-lagu jazz. Saya tidak tahu mengapa saya tidak hanya senang mendengarkan, tetapi juga senang menghafal liriknya meski dalam bahasa Inggris sekalipun, malah ketika mulai dewasa saya suka mendalami sejarah penyanyi atau pengarangnya termasuk latar belakang sebuah lagu ketika diciptakan. Saya senang mengamati dan mempelajari setiap album yang saya dengar. Saya tidak tahu mengapa saya kemudian tertarik untuk mempelajari teori musik lebih daripada memainkan instrumen. Saya tidak tahu mengapa kemudian saya keluar dari kuliah di teknik lalu mengambil jurusan desain, terutama desain web yang menjadi "passion" lainnya selain musik. Saya tidak tahu mengapa saya kemudian menjadi seorang dosen, dari seorang yang malu berdiri di hadapan orang banyak hingga lama-lama terbiasa dan tidak lagi punya masalah dengan tampil di muka umum. Saya juga tidak tahu mengapa setelah itu saya tertarik untuk menulis review-review gratisan di web, dan itu ternyata melatih saya dalam hal tulis menulis. Ternyata semuanya bermuara jadi satu di kemudian hari. Saya menjadi pengelola situs web musik khusus jazz yang gaungnya sampai hingga ke luar negeri. Untuk tulis menulis juga ternyata menjadi salah satu panggilan pelayanan saya dalam mewartakan Injil Kerajaan Allah.


Coba perhatikan, bukankah sekarang menjadi jelas bahwa semua itu telah direncanakan Tuhan sejak semula? Jika melihat prosesnya, ini bukanlah proses yang gampang dan cepat. Kurang lebih seperempat abad Tuhan mempersiapkan saya untuk segala sesuatunya. Dan ada kalanya saya berpikir, bagaimana jika dalam proses yang lama itu saya kemudian memberontak atau mengabaikan apa yang telah Dia rencanakan? Sebagai manusia yang punya kehendak bebas, kita bisa memutuskan apakah kita mau mendengar dan patuh kepada panggilanNya,kehendakNya dan rencanaNya, atau kita memilih untuk menolak dan lebih memilih keinginan kita sendiri. Saya bersyukur, bahwa meski saya lahir baru belum terlalu lama, tetapi sejak dulu saya ternyata tetap berada dalam koridor rencana yang telah Tuhan sediakan bagi saya.

Amsal Salomo berkata "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri." (Amsal 3:5). Mempercayai Tuhan dengan segenap hati itu sungguh penting. Jangan setengah-setengah, jangan asal jadi, jangan malas-malasan, jangan tergantung mood dan jangan pula memberontak, tetapi harus dengan sepenuh hati. Ini penting untuk kita ingat karena pada dasarnya manusia memiliki sifat tidak sabar dan sangat mudah goyah, kehilangan kepercayaan diri dan sebagainya. Sebuah proses dari Tuhan kerap berlangsung lama. Tidak instan, tetapi selangkah demi selangkah atau step by step. Kita maunya instan, tetapi Tuhan mau membimbing kita secara perlahan sampai kita benar-benar siap melihat rencanaNya. Itu bisa makan waktu tahunan bahkan puluhan tahun. Dan dalam proses pembentukan itu kita bisa merasakan sakit, mengalami penderitaan. Kita bisa mengalami proses dimana kita harus menangis terlebih dahulu, tetapi sebuah sukacita yang indah dengan rencana Tuhan yang terkonsep dengan sempurna telah disediakan Tuhan di depan. Jika bersandar kepada pengertian kita sendiri tentu akan sulit, sebab firman Tuhan berkata "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:9). Kemampuan daya pikir, nalar dan logika kita sesungguhnya terbatas, sangat kecil jika dibandingkan kemampuan Tuhan dalam merancang sesuatu bagi kita. Oleh karena itulah jika kita hanya mengandalkan logika lewat pengertian kita yang terbatas ini, cepat atau lambat kita akan menyerah. Kita tidak akan mampu menangkap rencana Tuhan atas diri kita apabila tidak disertai dengan iman yang teguh.

Apa yang direncanakan Tuhan itu sesungguhnya indah. "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." (Pengkotbah 3:11). Pada waktunya, kita akan mendapatkan sesuatu yang indah sebagai bagian dari rencana Tuhan dalam hidup kita. Tapi kita sulit mengetahuinya sejak awal karena keterbatasan kemampuan kita, yang perbedaannya digambarkan bagai bumi dan langit dengan Tuhan. Karena ketidakmampuan kita itulah maka kita perlu mempercayakan seluruh perjalanan hidup kita ke dalam tangan Tuhan. Biar rencanaNya yang terjadi, bukan rencana kita, karena itulah pasti yang terindah. Waktunya mungkin lama, kita mungkin harus menderita terlebih dahulu, namun percayalah pada waktunya nanti, pada akhirnya kita akan melihat bahwa semua itu akan bermuara kepada sesuatu yang indah, rencana yang bunyinya seperti ini: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11).

Tanyakan kepada bangsa Israel di jaman Musa bagaimana rasanya dibawa berputar selama 40 tahun melewati padang gurun. Tanyakan Yusuf bagaimana rasanya mengalami segala penderitaan dan ketidakadilan selama 20 tahun sebelum akhirnya ia diangkat menjadi penguasa di Mesir. Tanyakan kepada Daud bagaimana rasanya menunggu di bawah Saul sebelum akhirnya ia diangkat menjadi raja. Dan ada banyak lagi contoh bagaimana sesuatu yang pada awalnya mungkin terlihat sebagai ketidakpastian, namun pada akhirnya menjadi begitu indah yang tercatat di dalam Alkitab. Bagaimana dengan anda saat ini? Adakah hal yang membuat anda bertanya-tanya untuk apa anda melakukan sesuatu? Anda boleh saja tidak mampu melihatnya saat ini, tapi percayalah pada suatu ketika nanti semua akan menjadi begitu jelas, bermuara kepada sesuatu yang sangat indah yang telah direncanakan Tuhan sejak awal bagi diri anda. Karena itu pakailah kacamata iman dan lakukan dengan sebaik-baiknya. Tetaplah peka terhadap suara Tuhan dan ikuti terus langkah demi langkah. Dalam setiap langkah yang anda ambil, meski sulit atau bahkan sakit sekalipun, yakinlah bahwa Tuhan ada bersama anda. Percayakan setiap langkah ke dalam kehendak Tuhan, dan suatu ketika nanti anda akan melihat sesuatu yang indah di depan sana.

Manusia ingin instan, tetapi Tuhan kerap mempersiapkan kita selangkah demi selangkah..
God Bless

Senin, 04 Maret 2013

Kisah dibalik lagu Sentuh Hatiku

Kemaren aku baru denger satu kisah yang mengharukan dibalik lirik lagu “Sentuh Hatiku”
Lagu ini dikarang oleh seorang pria yg bernama Jason sekitar tahun 1998 yg akhirnya di minta oleh MNC RCTI untuk dijadikan salah satu soundtrack sinetron
Kisah ini dimulai pada waktu Jason SMP.. dimana suatu hari Jason didatangi oleh salah satu teman perempuannya yg tiba-tiba mengaku bahwa dirinya hamil
Mendengar hal itu Jason yang waktu itu masih SMP tentu sangat bingung dan panik.. Siapakah pria yg udah tega menghamili temannya di saat dia masih SMP??
Ternyata pengakuan temennya tersebut membuat dia sangat shock.. ketika temannya itu mengaku bahwa yg menghamili dirinya adalah ayah kandung nya sendirian
Bagai di sambar petir di siang bolong, Jason mendengar pengakuan tersebut dan dia tidak tau harus berbuat apa. Akhirnya sepulang sekolah Jason menemani temannya itu untuk bertemu dengan mamanya

Tapi mungkin karna penjelasan perempuan ini salah, maka mamanya kurang percaya akan pengakuan anak nya sendiri.. Anak perempuan itu hanya berteriak histeris.. “Aku tidak mau anak ini..!! aku tidak mau kandungan ini..!! ini anak najis..!! ini anak haram..!!”
Setiap hari anak perempuan ini hanya bisa menjerit-jerit.. hanya bisa berteriak-teriak.. hingga banyak orang yang menganggap dia gila.. Akhirnya diputuskan bahwa dia harus keluar dari sekolah.. dan tinggal di tempat pengasingan.

 Dia dibuatkan sebuah pondok di perkebunan mewah milik ayahnya.. dan disana kedua tangan dan kakinya di rantai.. yeah.. dia dipasung di dalam pondok tersebut
Keadaan ini berlangsung hingga 14 tahun lamanya.. dan pada suatu saat, ketika pasungnya di ijinkan untuk dilepas.. hal pertama yg ingin dia lakukan adalah bunuh diri.. karna dia merasa bahwa udah tidak punya masa depan lagi.. hak nya sebagai seorang wanita telah di renggut oleh ayah kandungnya sendiri
Dia mencari sebilah pisau dan mengasahnya hingga tajam.. Dan saat dia ingin memotong urat nadi tangan sebelah kirinya.. tiba-tiba dia merasa seperti ada sesuatu yg menahan tangan kanannya
Dia mencoba lagi.. dan mencoba lagi.. tapi tetap ada sesuatu menahan dia untuk melakukan hal tersebut.. hingga akhirnya dia sadar bahwa Tuhan lah yg memegang tangannya tersebut
Dia menangis sejadi-jadinya.. dia menjerit histeris.. dan dia merasakan ada sebuah pribadi yg memeluk dia.. dia tetap menangis dan mengelurkan beban dan permasalahan yang seakan tidak ada jalan keluar.. dan akhirnya dia berteriak.. TUHAN DIMANAKAH ENGKAU SAAT AKU DIPERKOSA OLEH AYAH KANDUNGKU???
Tuhan diam dan tidak menjawab apapun.. Tuhan hanya berkata..”Ampuni ayahmu.. kasihi ayahmu..”
Sesaat perempuan ini menolak untuk mengampuni ayahnya.. karna memang tidak mudah untuk mengampuni seseorang yagng telah merenggut hak kesucian seorang wanita.. Tapi akhirnya dia sadar dan berkata.. “Tuhan, aku mau mengampuni ayahku..” Dan seketika itu juga dia merasakan damai sejahtera dalam hidupnya untuk pertama kali semenjak dia mengalami kejadian buruk itu dan dipasung selama bertahun-tahun
Lalu perempuan ini memotong rambutnya yang panjang.. dia menyikat giginya.. dan pergi ke rumah oragtuanya mencari ayahnya..
Sampe di depan pintu dia melihat ada seorang pria tua yg kurus sedang duduk di atas kursi roda.. Dia kaget sekali saat sadar bahwa pria itu adalah ayahnya yang memang tidak pernah menjenguknya selama dia di pasung
“Ayahhh…” perempuan ini berkata lirih dan memanggil ayahnya.. Ayahnya menoleh dan kaget
“Ayahhh…” perempuan ini sekali lagi memanggil ayahnya sambil terisak.. ayahnya menoleh, memandang dia tapi cuma diam dan tak berkata apa-apa karna ternyata ayahnya terkena stroke berat yang mengakibatkan dia tidak bisa menngerakkan mulutnya lagi.
Anak perempuan ini begitu tersentuh melihat keadaan ayahnya.. dan dia jg melihat air mata yang mengalir dipipi ayahnya..

“AYAHHHHHH….” perempuan ini menangis dan berlari menghampiri ayahnya.. Dia memeluk ayahnya erat-erat dan berkata.. “aku mengampuni engkau ayah.. maapkan aku kalo selama ini aku susah untuk mengampuni ayah.. tapi yang perlu ayah tau.. bahwa aku sangat mengasihimu..” Mereka berdua menangis bahagia dan seketika itu juga luka yang sudah lama merongrong kehidupan mereka hilang dan musnah
Wow.. gw sangat tersentuh waktu mendengar cerita ini langsung dari Jason.. disni gw narik kesimpulan bahwa yg terutama dan terpenting dalam hidup kita adalah K-A-S-I-H.. Karna kasih bisa mengalahkan segalanya..

Betapa ku mencintai
Segala yang t’lah terjadi
Tak pernah sendiri
Jalani hidup ini
Selalu menyertai
Betapa ku menyadari
Di dalam hidupku ini
Kau selalu memberi
Rancangan terbaik
Oleh karena kasih..
Bapa.. sentuh hatiku
Ubah hidupku
Menjadi yang baru
Bagai.. emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa.. ajarku mengerti
Sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir
Dan tiada pernah berhenti.

 http://claudyanancy.wordpress.com/2009/02/23/kisah-dibalik-lagu-sentuh-hatiku/

Sabtu, 02 Maret 2013

Karya-Mu Tuhan ♥


Karya-Mu Tuhan
Indah Bagiku
Yang Tak Dapat Ku Nilai
Dengan Kata-Kata



Kasih-Mu Tuhan
Besar Bagiku
Sehingga Ku Tak Dapat
Tinggalkan-Mu


 




Ku Ingin Selalu Dalam Hadirat-Mu
Ku Ingin Selalu Dalam Rencana-Mu
Ku Ingin Selalu Memuji Nama-Mu
Ku Ingin Selalu Tinggal Bersama-Mu