Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak kaya. Lalu Dia menunjukkan seorang pria dengan banyak harta, tetapi hidup kesepian dan tidak memiliki siapa pun untuk berbagi.
Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak cantik. Lalu Dia menunjukkan seorang wanita dengan kecantikan yang melebihi wanita lainnya, tetapi memiliki karakter yang buruk.
Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak menjadi orang terkenal. Lalu Dia menunjukkan seseorang yang memiliki banyak sahabat, tapi semuaya pergi ketika orang itu tidak memiliki harta lagi.
Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak pintar. Lalu Dia menunjukkan seorang yang terlahir jenius, tetapi dipenjara karena menyalahgunakan kepintarannya untuk kejahatan.
Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa Ia begitu sabar dengan orang yang tidak bisa bersyukur seperti aku.
Lalu Dia menunjukkan Anak-Nya, yang telah mengambil alih tempatku di Kalvari.
Tak dimungkiri bila sikap iri, suka membandingkan diri dengan orang lain, tidak bisa bersyukur dengan apa yang dimiliki, terkadang timbul di hati kita. Kita mengeluh mengapa tidak secantik, sepintar, sekaya atau seterkenal teman-teman yang lain, sampai akhirnya Tuhan menunjukkan mengapa Dia tidak memberikan semua hal itu kepada kita. Ya, Tuhan mengerti kapasitas dan kemampuan kita. Jika Ia memberi kita kekayaan dan ketenaran, mungkin kita akan jatuh dalam dosa kesombongan karena Ia belum mengganggap kita mampu mengatasi segala godaan menjadi orang kaya. Jika Ia menganugerahi kita wajah secantik artis-artis, maka kita hanya akan memikirkan bagaimana cara mempercantiknya lagi dan lagi. Sehingga hidup kita hanya akan dipenuhi dan disibukkan oleh hal-hal yang kurang penting.
Girls, ketahuilah bahwa Tuhan tahu segalanya, dan Ia pun memberikan sesuatu kepada kita sesuai dengan batas kekuatan kita. Ia tidak akan pernah memberikan hal-hal yang justru akan mecelakakan atau menghancurkan hidup kita. Jadi, berterimaksih untuk setiap hal yang kita terima saat ini, karena itulah yang terbaik bagi hidup kita. Yang paling penting sekarang adalah kejarlah Kerajaan Tuhan terlebih dahulu, maka bonus-bonus itu bisa jadi kamu dapatkan suatu hari kelak.