Seorang manusia berbisik, “Tuhan, berbicaralah padaku.” Dan burung kutilang pun bernyanyi. Tapi, manusia itu tidak mendengarkannya. Lalu manusia itu berteriak, “Tuhan, berbicaralah padaku!” Dan Guntur dan petir pun bergemuruh. Tapi, manuisa itu pun tidak mendengarkannya. Manusia itu melihat sekelilingnya dan berkata, “Tuhan, biarkan aku melihat Engkau.” Dan bintang pun bersinar terang. Tapi, ia tidak juga melihatnya. Dan, manusia itu tidak menyadarinya. Maka ia berseru lagi dalam keputusasaannya, “Jamalah aku, Tuhan!” Dan seekor kupu-kupu hinggap di tangannya. Tapi lagi-lagi, ia gak menanggapi dan malah mengusir kupu-kupu tersebut dan berjalan pergi.
Girls, pasti kita pernah merasa bahwa Tuhan jauh, Tuhan diam, Tuhan tidak peduli dengan kehidupan kita. Saat kita berdoa, Tuhan tidak menjawab. Saat kita meminta petunjuk, Tuhan tidak memberikannya. Saat kita bimbang dan bingung, Tuhan tidak menentukan jalan mana yang harus kita tempuh. Saat kita susah, Tuhan tidak mengulurkan tangan-Nya. Ya, itulah perasaan-perasaan yang kadang kita alami. Tapi tahukah kita bahwa sebenarnya Tuhan selalu menjawab, memerhatikan, dan menolong kita? Hanya saja kita kurang peka dengan jawaban dan kehadiran-Nya.
Seperti manusia di atas, saat ia minta Tuhan berbicara, Tuhan mengutus burung kutilang untuk bernyanyi, itu tanda bahwa Dia ada. Nggak mungkin kan Tuhan menampakkan diri-Nya, lalu langsung berkata-kata, bisa-bisa manusia itu pingsan karena terkejut. Begitu juga kita, sering kali bukannya Yesus nggak menjawab setiap seruan kita, hanya saja kita yang nggak menyadarinya. Yesus bahkan udah berulang kali berbicara kepada kita melalui khotbah di gereja, firman-Nya, orang tua, dll, tapi kitalah yang nggak peka. Ayo belajar peka dengan suara Tuhan. Ia bisa pakai apa aja dan siapa aja untuk memberitahu, menjawab doa, menegur, n bahkan menghibur kita, tinggal kitanya peka ato nggak. Kalo kita emang adalah domba-domba-Nya, kta pasti bisa denger suara-Nya.