Suatu ketika, ada seorang anak laki2 yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap x dy marah..
Hari pertama anak itu telah memakukan 26 paku ke pagar setiap x dy marah.. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dy mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar..
Akhirnya tibalah hari dimana anak tsb merasa sama se-x bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarnnya. Dy meberitaukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dy mencabut 1 paku untuk setiap hari dimana dy tidak marah..
Hari2 berlalu dan anak laki2 itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya kepagar. "Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku...
TAPI....
Lihatlah lubang2 di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya". Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kta2mu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain. Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu ..
tetapi,
tidak peduli beberapa x kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada. dan luka karena kata2 adalah sama buruknya dengan luka fisik...
yesss... it's reaLy...
BalasHapus